cover
Contact Name
-
Contact Email
aljamiah@uin-suka.ac.id
Phone
+62274-558186
Journal Mail Official
aljamiah@uin-suka.ac.id
Editorial Address
Gedung Wahab Hasbullah UIN Sunan Kalijaga Jln. Marsda Adisucipto No 1
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies
ISSN : 0126012X     EISSN : 2338557X     DOI : 10.14421
Al-Jamiah invites scholars, researchers, and students to contribute the result of their studies and researches in the areas related to Islam, Muslim society, and other religions which covers textual and fieldwork investigation with various perspectives of law, philosophy, mysticism, history, art, theology, sociology, anthropology, political science and others.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "No 45 (1991)" : 6 Documents clear
Sufi dan Penguasa Perilaku Politik Kaum Tarekat di Priangan Abad XIX-XX R Romdon
Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies No 45 (1991)
Publisher : Al-Jami'ah Research Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ajis.1991.045.65-79

Abstract

Dalam melakukan studi terhadap Aliran Kebatinan, penulis berpikir disiplin ilmu apakah gerangan yang dapat membidangi Aliran Kebatinan ini. Tetapi kelihatannya ilmu sosial maupun budaya menampung masalah-masalah yang berkenaan dengannya Ilmu Perbandingan Agama pun mempunyai tempat untuk obyek Aliran Kebatinan ini, apabila kita mengkategorikan Aliran Kebarinan sebagai aspek mistikisme Kepercayaan Masyarakat Jawa, karena Kepercayaan Masyarakat Jawa dapat digolongkan agama dalam arti luas. Ketentuan-ketentuan Metode Ilmu perbandingan Agama oleh karenanya dapat diberlakukan untuk studi penulis terhadap AIiran Kebatinan. Berikut ini akan penulis kemukakan beberapa ketentuan dalam Metode llmu Perbandingan Agama yang penulis pedomani dalam menstudi Aliran Kebatinan.
Konsepsi Etika Ghazali dan Immanuel Kant (Kajian Kritis Konsepsi Etika Mistik dan Rasional) M. Amin Abdullah
Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies No 45 (1991)
Publisher : Al-Jami'ah Research Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ajis.1991.045.1-19

Abstract

Meskipun para filsuf Muslim aliran iluminis (isyraqy) sekarang ini mulai meragukan kebenaran tesa yang menyatakan bahwa perkembangan kajian filsafat dalam dunia Muslim telah mengalami kemandegan sejak meninggalnya Ibn Rusdh (l126-1198), Namun bagi kita di Indonesia dan dunia Muslim pada umumnya masih bertanya-tanya apa sebenarnya wujud perkembangan pemikiran konseptual-filosofis selain yang bercorak iluminis yang telah dikembangkan oleh filsuf Muslim dalam Bahasa Persia atau Urdu selama 7 abad sepeninggal Ibn Rusdh. Munculnya pertanyaan tersebut wajar-wajar saja, karena memang masih sedikit sekali informasi yang sampai ke tangan kita tentang wujud perkembangan dimaksud. Nama-nama filsuf-filsuf seperti Nasir al-Din Tusi (1201-1274), Jalal al-Din Dawwani (1427-1502), al-Suhrawardi (l153-119l), Mulla Sadra (1571-1640) nyaris belum terdengar buah karya dan pikirannya di kalangan kita. Bagi kita di dunia Timur, dan Indonesia khususnya, cuma pemikiran Ghazali lah yang sangat mewarnai 'cara pandang' kita. Ketidak jelasan wujud dan bentuk perkembangan kajian filsafat di dunia Muslim sepeninggal Ibn Rusdh, bukan saja karena faktor langkanya informasi kepustakaan yang sampai kepada kita, tapi besar kemungkinan karena memang pemikiran Asy'ari, yang dalam hal ini adalah cara berpikir ala Ghazali lah yang lebih dominan di dunia Muslim dari pada cara berpikir para filsuf Muslim yang lain yang manapun. Begitu dominannya cara berpikir model Ghazali, sehingga seluruh aliran teologi ortodok, baik yang konservatif maupun yang'modem' dirasakan atau tidak selalu berkiblat kepada Ghazali. Baik aliran-aliran pemikiran skriptualis/textualis, mistik, bahkan yang agak berbau rasional sekalipun cenderung memiliki wama cara berpikir yang tipikal Ghazali.
Agnostisisme dan Skeptisisme Suatu Analisis Perbandingan Muhammad Mastury
Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies No 45 (1991)
Publisher : Al-Jami'ah Research Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ajis.1991.045.81-96

Abstract

Agnotisismme dan skeptisisme adalah persoalan filsafat yang banyak sangkut pautnya dengan persoalan agama Agnotisismme dan skeptisisme menrupakan aliran dalam filsafat yang keduanya kadang-kadang dianggap tidak ada perbedaannya yang mendasar. Agnotisismme kadang-kadang dikatakan skeptisisme, sehingga arti dan maknanya dalam pemahaman filsafat makin kabur dan terjadi pembauran antara keduanya. Atau kadang-kadang pengertiannya terbalik antara mana yang pengertiannya agnostik dan yang pengertiannya skeptik. Pastilah hal ini akan mempengaruhi konsep-konsep kefilsafatan, yang akhimya juga banyak kaiannya dengan masalah agama. Paper ini tidak akan membahas tentang sejarah pertumbuhan skeptisisme atau Agnostisisme, karena pembahasan itu bukan tujuan dari paper ini. Justru bahan-bahan itu akan dijadikan bahan-bahan kajian untuk menggali konsep-konsep dasar tentang Agnostisisme dan skeptisisme. Dari konsep-konsep dasar itu akan disusun pemahaman baru tentang Agnostisisme dan Skeptisisme.
Sayyid Amīr ‘Alī dan Pemikiran Teologikanya Machnun Husein
Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies No 45 (1991)
Publisher : Al-Jami'ah Research Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ajis.1991.045.21-37

Abstract

Uraian ini pada dasarnya dimaksudkan untuk mencoba menampilkan tokoh Sayyid Amīr ‘Alī dari India dan pemikiran-pemikirannya dalam bidang Teologi Islam (Ilmu Kalām). Namun kesulitan untuk mendapatkan buku-buku karangan tokoh tersebut, di samping keterbatasan kemampuan penyaji sendiri dalam memahami buku-bgku yang ada menyebabkan uraian ini relatif sangat tidak sempuma. Karena itu dengan segala senang hati penyaji akan menerima setiap kritik dan saran dari para pembaca uraian ini demi penyempurnaannya. Ada tiga buah buku karangan Sayyid Amīr ‘Alī yang dipergunakan untuk meyusun uraian ini: (l) A Short Histary of- the Saracens (2) The Spirit of Islam dan (3) Islamic History Culture, di samping buku-buku lain dari para pengarang lainnya yang dipergunakan untuk menambah kejelasan mengebangkan pemikiran-pemikiran tokoh yang dibicarakan. Sesuai dengan judulnya, pemikiran-pemikiran Sayyid Amīr ‘Alī mengenai masalah-masalah non-teologik, sampai batas-batas tertentu, tidak dibicarakan dalam uraian ini kecuali bila ada relevansinya dengan masalah teologik merjadi pokok bahasan utama. Penyaji uraian ini berusaha mengikuti sistematisasi pembahasan Prof. Dr. Harun Nasution, walau pun dengan sedikit modifikasi, dalam bukunya, muḥammad Abduh danTeologi Rasional, Mu'tazilah dan Teologi Islam: AIiran-aliran Sejarah, Analisa Perbandingan.
Epistemologi ‘Abd Al-Jabbār Bin Ahmad al-Hamadzānī M Machasin
Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies No 45 (1991)
Publisher : Al-Jami'ah Research Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ajis.1991.045.39-53

Abstract

Epistemologi (dari bahasa Yunani Kuna, episteme = pengetahuan dan logos = teori) didifinisikan, antara lain, sebagai cabang filsafat yang menyelidiki asal, struktur, metode-melode dan keabsahan pengetahuan. Dengan demikian judul di atas mengandung pengertian konsep 'Abd al-Jabbār mengenai hal-hal yang berkenaan dengan teori pengetahuan itu. Akan tetapi tulisan ini tidak membicarakan semua masalah itu. Ini dilakukan selain karena keterbatasan ruang dan waktu, juga karena kenyataan bahwa 'Abd al-Jabbār tidak menulis teorinya tentang pengetahuan secara lengkap dengan maksud khusus untuk menjelaskan konsepnya tentang pengetahuan. Memang ia menulis satu buku penuh dengan masalah pokok penalaran dan pengetahuan, yakni juz XII dari al-Mughnī fī Abwāb al-Tawhīd wa al-‘ad-l yang diberi anak judul al-Nadhar wa al-Ma'ārif, namun buku itu ditulis sebagai satu bahagian dari pembicaraannya tentang masalah teologi. Buku itu dimaksudkan sebagai landasan bagi konsepnya tentang kewajiban yang diberikan Allah kepada manusia. (taklīf). Yang akan dibicarakan dalam tulisan ini hanyalah konsep 'Abd al-Jabbār tentang pengetahuan, kriteria-kriteria pengetahuan yang benar macam-macam pengetahuan dan penalaran sebagai alat untuk mencapai pengetahuan yangbenar.  Bagaimana pengetahuan diungkapkan dalam bentuk yang bisa ditangkap orang lain dan sumber-sumber pengetahuan, tidak akan dibahas  dalam tulisan ini.
Sistematika dan Keragka Pengembangan Studi Ilmu Kalam Kusmin Busyairi
Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies No 45 (1991)
Publisher : Al-Jami'ah Research Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ajis.1991.045.55-64

Abstract

Tulisan ini disajikan karena tidak jarang timbul sikap mempertanyakan sekitar keberadaan dan efektivitas fungsi Ilmu Kalam –sebagaimana keadaannya sampai sekarang- bagi kehidupan sosial kaum muslimin khususnya. Sikap mempertanyakan keberadaan dan fungsi Ilmu Kalam itu sangat mungkin disebabkan oleh kenyataan konsepsi-konsepsi  didalamnya, yang selain hanya memiliki relevansi intelektual juga terbatas dan tidak pernah bergeser dari orientasinya yang serba ke atas. Hal tersebut lebih terasa lagi pada kurun waktu terakhir ini. Konsepsi teologis yang demikian keadaannya itu, memang tidak akan menyentuh dan mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan sosial, dan akibatnya terasa adanya kondisi saling dan ketersendirian dan keterasingan antara konsepsi teologis itu sendiri dengan kenyataan sosial sekitamya. Selain dari kemungkinan tersebut di atas, di dalam sikap mempertanyakan itupun tentu terkandung harapan akan adanya aktivitas perumusan dan pengembangan Ilmu Kalam; dan tentu saja yang mampu menjawab kenyataan-kenyataan  sosial. Sejarah mencatat, bahwa para teolog klasik (mutakallimin) pada umumnya tampil sedemikian energik dan responsif terhadap setiap permasalahan moral dan keagamaan yang timbul ketika itu. Dengan sikap yang demikian itu, maka Ilmu Kalam tumbuh pesat baik dalam arti kualitatif  maupun kuantiatif. Aktivitas mereka yang demikian itu dengan mudah dapat dilihat dalam literatur-literatur Ilmu Kalam pada umumnya yang di dalamnya terdapat penuh perdebatan dan silang pendapat antar mereka. Namun pada periode dan abad-abad berikutnya kegiatan tersebut mereda dan pertumbuhan ilku kalam pun mulai kehilangan semangatnya. Situasi dan kondisi yang demikian itu terus berlangsung dan diwarisi oleh generasi berikutnya bahkan dampaknya pun terasa sampai sekarang. Dengan kalimat lain, perumusan dan pengembangan konsepsi teologis (llmu Kalam) hampir dapat dikatakan tidak mengalami perkembangan bila dibandingkan dengan perubahan dan perkembangan kehidupan masyarakat. Karena inilah eksistensi dan efektivitasfungsinya mulai dipertanyakan.

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

1991 1991


Filter By Issues
All Issue Vol 61, No 1 (2023) Vol 60, No 2 (2022) Vol 60, No 1 (2022) Vol 59, No 2 (2021) Vol 59, No 1 (2021) Vol 58, No 2 (2020) Vol 58, No 1 (2020) Vol 57, No 2 (2019) Vol 57, No 1 (2019) Vol 56, No 2 (2018) Vol 56, No 1 (2018) Vol 56, No 1 (2018) Vol 55, No 2 (2017) Vol 55, No 2 (2017) Vol 55, No 1 (2017) Vol 55, No 1 (2017) Vol 54, No 2 (2016) Vol 54, No 2 (2016) Vol 54, No 1 (2016) Vol 54, No 1 (2016) Vol 53, No 2 (2015) Vol 53, No 2 (2015) Vol 53, No 1 (2015) Vol 53, No 1 (2015) Vol 52, No 2 (2014) Vol 52, No 2 (2014) Vol 52, No 1 (2014) Vol 52, No 1 (2014) Vol 51, No 2 (2013) Vol 51, No 2 (2013) Vol 51, No 1 (2013) Vol 51, No 1 (2013) Vol 50, No 2 (2012) Vol 50, No 2 (2012) Vol 50, No 1 (2012) Vol 50, No 1 (2012) Vol 49, No 2 (2011) Vol 49, No 2 (2011) Vol 49, No 1 (2011) Vol 49, No 1 (2011) Vol 48, No 2 (2010) Vol 48, No 2 (2010) Vol 48, No 1 (2010) Vol 48, No 1 (2010) Vol 47, No 2 (2009) Vol 47, No 2 (2009) Vol 47, No 1 (2009) Vol 47, No 1 (2009) Vol 46, No 2 (2008) Vol 46, No 2 (2008) Vol 46, No 1 (2008) Vol 46, No 1 (2008) Vol 45, No 2 (2007) Vol 45, No 2 (2007) Vol 45, No 1 (2007) Vol 45, No 1 (2007) Vol 44, No 2 (2006) Vol 44, No 2 (2006) Vol 44, No 1 (2006) Vol 44, No 1 (2006) Vol 43, No 2 (2005) Vol 43, No 2 (2005) Vol 43, No 1 (2005) Vol 43, No 1 (2005) Vol 42, No 2 (2004) Vol 42, No 2 (2004) Vol 42, No 1 (2004) Vol 42, No 1 (2004) Vol 41, No 2 (2003) Vol 41, No 1 (2003) Vol 41, No 1 (2003) Vol 40, No 2 (2002) Vol 40, No 1 (2002) Vol 39, No 2 (2001) Vol 39, No 1 (2001) Vol 38, No 2 (2000) Vol 38, No 1 (2000) No 64 (1999) No 63 (1999) No 62 (1998) No 61 (1998) No 60 (1997) No 59 (1996) No 58 (1995) No 57 (1994) No 56 (1994) No 55 (1994) No 54 (1994) No 53 (1993) No 52 (1993) No 51 (1993) No 50 (1992) No 49 (1992) No 48 (1992) No 47 (1991) No 46 (1991) No 45 (1991) No 44 (1991) No 43 (1990) No 42 (1990) No 41 (1990) No 40 (1990) No 39 (1989) No 37 (1989) More Issue